Rabu, 21 Oktober 2015

Bahan PJJ GBKP 25-31 Oktober 2015 (Erti Puasa)

Bahan PJJ 25-31 Oktober 2015
Bahan  : Ezra 8:21-23; Matius 9:14-17
Tema   : Arti Berpuasa
Tujuan : Supaya jemaat mengetahui arti dan makna berpuasa menurut Alkitab
              Supaya jemaat mengetahui arti berpuasa menurut/dalam gelap

Didalam kehidupan beragama, kata “puasa” bukanlah sesuatu yang asing. Khususnya di beberapa agama besar, seperti Kristen, Islam, dan Yahudi dan beberapa agama yang lain juga mengenal dan menerapkan puasa sebagai bagian dalam kehidupan rohaninya. Umumnya, bentuk puasa adalah memantangkan untuk makan dan minum. Dan dilakukan disaat tertentu dan juga tujuannya bermacam-macam.
Berdasarkan kitab Ezra 8:21-23, jelas maka puasa dilakukan disaat-saat tertentu, orang Yahudi berpuasa untuk menunjukkan penyesalan mereka atas ketidaksetiaan mereka kepada Allah. Di sini mereka berpuasa untuk memohon pertolongan Allah dalam perjalanan mereka.
Yesus sendiri juga berpuasa, dalam Matius 4:2, Yesus berpuasa selama 40 hari 40 malam. Puasa Yesus sama seperti puasa yang dilakukan oleh Musa (Ul. 9:9, 18), dimaksudkan untuk menunjukkan ketaatanNya pada Allah.
Bagi orang-orang Yahudi yang amat displin, berpuasa merupakan praktik biasa yang dilakukan secara teratur. Dalam agama Yahudi, dalam satu tahun hanya ada satu hari puasa wajib, yaitu pada Hari Penebusan. Hari ketika bangsa ini mengaku dan dosanya diampuni adalah hari Puasa. Akan tetapi, orang-orang Yahudi yang sangat displin berpuasa dua hari setiap minggu, yakni pada hari Senin dan Kamis, dari pukul 6 pagi hingga pukul 6 sore.
Dalam Matius 9:14-17, terdapat suatu kejadian yang cukup menarik yang berkaitan dengan puasa. Murid-murid Yohanes dan orang Farisi (Yahudi umumnya), memahami puasa sebagai sebuah ritus, yang akhirnya menjadi sebuah kegiatan seremonial keagamaan tanpa memahami arti dan maknanya, inilah yang terjadi pada masa itu. Yang lebih parahnya, banyak orang berpuasa dalam rangka pamer diri. Mereka berpuasa untuk menarik perhatian orang. Memutihkan wajah dan berpakaian kusut, supaya orang tahu dan menyanjung kesalehannya. Menarik ungkapan W. Barclay: Agar punya nilai, puasa janganlah hasil dari sebuah ritus, puasa haruslah merupakan ungkapan perasaan hati.
Dengan demikian, puasa adalah sebuah panggilan yang memiliki arti dan makna, yang mempunyai dampak langsung kepada kehidupan kerohanian kita. Perlu kita ingat arti dan makna puasa:
1.      Penyesalan dan pengakuan akan dosa juga menunjukkan pertobatan yang nyata
2.      Ketaatan dan kerendah-hatian kepada Allah
Dalam prakteknya juga dilakukan dengan benar tidak dengan tujuan untuk kemegahan, kesombongan, dan kepura-puraan.
Menurut Johanes Calvin, orang-orang Kristen juga tetap berpuasa, sebagai tanda penyesalan (pertobatan), tetapi tidak untuk melakukan perbuatan baik atau karena diwajibkan oleh gereja.


chrisnov mulyanta tarigan sibero
gbkp bumi anggrek - bekasi