Bahan
PJJ 25-31 Oktober 2015
Bahan : Ezra 8:21-23; Matius 9:14-17
Tema : Arti Berpuasa
Tujuan : Supaya jemaat mengetahui arti dan makna
berpuasa menurut Alkitab
Supaya jemaat mengetahui arti berpuasa menurut/dalam gelap
Didalam kehidupan beragama, kata “puasa” bukanlah sesuatu
yang asing. Khususnya di beberapa agama besar, seperti Kristen, Islam, dan
Yahudi dan beberapa agama yang lain juga mengenal dan menerapkan puasa sebagai
bagian dalam kehidupan rohaninya. Umumnya, bentuk puasa adalah memantangkan
untuk makan dan minum. Dan dilakukan disaat tertentu dan juga tujuannya
bermacam-macam.
Berdasarkan kitab Ezra 8:21-23, jelas maka puasa dilakukan
disaat-saat tertentu, orang Yahudi berpuasa untuk menunjukkan penyesalan mereka
atas ketidaksetiaan mereka kepada Allah. Di sini mereka berpuasa untuk memohon
pertolongan Allah dalam perjalanan mereka.
Yesus sendiri juga berpuasa, dalam Matius 4:2, Yesus berpuasa
selama 40 hari 40 malam. Puasa Yesus sama seperti puasa yang dilakukan oleh
Musa (Ul. 9:9, 18), dimaksudkan untuk menunjukkan ketaatanNya pada Allah.
Bagi orang-orang Yahudi yang amat displin, berpuasa merupakan
praktik biasa yang dilakukan secara teratur. Dalam agama Yahudi, dalam satu
tahun hanya ada satu hari puasa wajib, yaitu pada Hari Penebusan. Hari ketika
bangsa ini mengaku dan dosanya diampuni adalah hari Puasa. Akan tetapi,
orang-orang Yahudi yang sangat displin berpuasa dua hari setiap minggu, yakni
pada hari Senin dan Kamis, dari pukul 6 pagi hingga pukul 6 sore.
Dalam Matius 9:14-17, terdapat suatu kejadian yang cukup
menarik yang berkaitan dengan puasa. Murid-murid Yohanes dan orang Farisi
(Yahudi umumnya), memahami puasa sebagai sebuah ritus, yang akhirnya menjadi
sebuah kegiatan seremonial keagamaan tanpa memahami arti dan maknanya, inilah
yang terjadi pada masa itu. Yang lebih parahnya, banyak orang berpuasa dalam
rangka pamer diri. Mereka berpuasa untuk menarik perhatian orang. Memutihkan wajah
dan berpakaian kusut, supaya orang tahu dan menyanjung kesalehannya. Menarik
ungkapan W. Barclay: Agar punya nilai,
puasa janganlah hasil dari sebuah ritus, puasa haruslah merupakan ungkapan
perasaan hati.
Dengan demikian, puasa adalah sebuah panggilan yang memiliki
arti dan makna, yang mempunyai dampak langsung kepada kehidupan kerohanian
kita. Perlu kita ingat arti dan makna puasa:
1. Penyesalan dan pengakuan akan dosa juga
menunjukkan pertobatan yang nyata
2. Ketaatan dan kerendah-hatian kepada Allah
Dalam prakteknya
juga dilakukan dengan benar tidak dengan tujuan untuk kemegahan, kesombongan,
dan kepura-puraan.
Menurut Johanes Calvin, orang-orang
Kristen juga tetap berpuasa, sebagai tanda penyesalan (pertobatan), tetapi
tidak untuk melakukan perbuatan baik atau karena diwajibkan oleh gereja.
chrisnov mulyanta tarigan sibero
gbkp bumi anggrek - bekasi